HIDUP BARU

HIDUP BARU

 

Rasa baru! Kemasan baru! Sensasi baru! Kenikmatan baru! Formula baru! Aroma baru! Model baru! Jenis baru! Gaya baru! Bintang baru! Pengalaman baru! Suguhan baru! Barang baru! Kesegaran baru! Tradisi baru! Suasana baru! Warna baru! Edisi baru! Mutu baru! Kepuasan baru!

Itulah slogan-slogan iklan. Mulai dari iklan pasta gigi, obat batuk, sampo, sampai iklan properti, kulkas, atau mobil. Semua menawarkan kebaruan. Kata baru mempunyai daya jual yang tinggi. la menjadi jargon teknik pemasaran. Baru! Baru! Baru!

Astagfirullah! Ternyata Alkitab juga memakai kata yang berdaya. tarik itu. Di Alkitab ada puluhan kali penggunaan kata baru. Ini lebih tampak lagi dalam bahasa aslinya, yaitu khadasy, tirosy, beriah dalam Ibrani, dan kainos, neos, anakainizo dalam bahasa Yunani.

Memang kebanyakan kata-kata itu digunakan oleh Alkitab dalam pengertian sehari-hari, seperti kasut baru, pendatang baru, bulan baru, dan sebagainya.

Akan tetapi, Alkitab juga menggunakan kata baru dalam ungkapan kiasan atau lambang. Adjektiva baru disandingkan dengan benda atau hal sebagai sebuah lambang teologis. Ini beberapa contohnya.

Nama baru. Tertulis, "Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu... dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh TUHAN sendiri" (Yes. 62:2). Syair sepanjang sebelas pasal di Trito-Yesaya ini (pasal 56-66) merupakan prakarsa Yesaya untuk memulihkan harga diri umat yang selama ini dilecehkan oleh negara-negara tetangga.

Perjanjian baru. Yang dimaksud di sini sama sekali bukan kitab Perjanjian Baru. Tertulis, "... Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan... Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku" (Yer. 31:31-33). Yang sedang digambarkan oleh Yeremia adalah sebuah mutu komitmen hubungan Allah-manusia yang bukan lagi berdasarkan upaya-upaya religius pihak manusia, melainkan sepenuhnya berdasarkan pengampunan Allah.

Selanjutnya, di kitab nabi-nabi Yahudi ini terdapat pula lambang lambang teologis lain, misalnya rahmat yang baru, hati yang baru, roh yang baru, nyanyian yang baru, langit yang baru, bumi yang baru, dan sebagainya.

Kemudian hari Gereja Perdana menciptakan simbol-simbol yang khas Kristen yang disandingkan dengan adjektiva baru., misalnya, adonan yang baru, hidup yang baru, ciptaan yang baru, manusia baru, jalan yang baru, perintah yang baru, nama baru Allah, nama baru umat, Roh yang baru, perjanjian yang baru, kabar yang baru, dan sebagainya.

Selain itu, Gereja Perdana juga mengambil alih simbol-simbol agama Yahudi yang tadi disebut seperti nama yang baru, perjanjian yang baru, hati yang baru, nyanyian yang baru, langit yang baru, bumi yang baru, dan sebagainya. Sambil mengambil alih simbol-simbol itu, Gereja Perdana memberi arti yang khas Kristen.

Apa yang dimaksud oleh Gereja Perdana dengan arti yang khas Kristen? Jika kita secara cermat meneliti pemakaian kata baru itu, maka tampak benang merah yang mengarah pada sebuah babak zaman akhir yang ditandai dengan kedatangan atau kehadiran Yesus sebagai "Mesias atau Kristus. Dalam A Theological Word Book of the Bible, Richardson menulis, "The word new can be used in an absolute sense only in respect of the Parousia."

Simbol-simbol dengan adjektiva baru itu menunjuk pada keyakinan dan gagasan kompleks yang ada di kalangan umat bahwa Allah sedang mengarahkan kita menuju periode akhir sejarah yang me rupakan zaman keadilan, kebenaran, dan kesejahteraan. Atau gampangnya, optimisme tentang hari esok yang lebih baik daripada hari ini. Lebih gampang lagi, barang baru yang bagus pengganti barang lama yang rusak.

Mungkin sekarang Anda berkata, "Kalau begitu, sekarang harap Bapak tolong jelaskan dan cantumkan ayat-ayat tentang simbol-simbol itu. Kami ingin tahu apa artinya adonan yang baru, rahmat yang baru, nama Allah yang baru, nyanyian yang baru, dan semua yang tadi Bapak sebut."

Bagus! Anda punya semangat yang baru. Akan tetapi, harap tunggu waktunya. Nanti pada waktunya akan dijelaskan. Bukan sekarang, sebab saya baru mulai. Ini baru Bab 1. Baru memperke nalkan. Baru menawarkan. Baru promosi. Baru soft opening. Baru buka. Baru pasang iklan. Baru permulaan. Pokoknya, baru mulai.