PEMBACA BERTANYA

PEMBACA BERTANYA

 

Tanya: Aku setuju bahwa Seri Selamat merangkul orang-orang yang biasanya dicibirkan, misalnya pasutri yang bercerai, para LGBT, atau lainnya. Akan tetapi, aku heran kenapa Seri Selamat, terutama Selamat Berpadu, juga merangkul orang ateis alias tidak beragama?

Jawab: Karena Yesus mengatakan bahwa Allah "menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar" (Mat. 5:45). Menurut sebuah hadis Farisi, orang yang melaksanakan Taurat (puasa, sabat, persepuluhan, dan sebagainya) adalah "orang yang baik dan benar" alias orang beragama. Sebaliknya, orang yang tidak beragama disebut "orang yang jahat dan tidak benar". Yesus membarui pandangan tersebut.Yesus tidak membeda-bedakan orang yang beragama dan tidak beragama. la pun tidak menganggap orang beragama lebih baik dan lebih benar dari pada orang yang tidak beragama.

Tanya: film The Da Vinci Code jelas-jelas menista Yesus. Di situ diperlihatkan Yesus bersetubuh dengan Maria Magdalena. Seharusnya pendeta melarang umat membaca novel atau menonton film itu.

Namun, buku Selamat Berteman malah menceritakannya. Mengapa? yang Jawab: menista Sebetulnya iman Kristen tiap tahun (lih."Ketika terbit novel, Agama film, Dinista" lukisan, di dan Selamat Sehati). Di Eropa dan Amerika ada majalah yang tiap tahun memuat survei tentang siapa tokoh sejarah yang paling berpengaruh. Di situ nama Yesus selalu ada di urutan nomor sekian belas atau sekian puluh. jauh di bawah Alexander Agung, Napoleon, dan John Lennon dari band The Beatles. Apakah segala penistaan itu mengurangi keagungan Yesus? Sama sekali tidak! Kristus tetap Tuhan dan Juruselamat meskipun semua tetangga kita menista Dia. Oleh sebab itu, kita tidak...... tersinggung. Kita tidak bersikap reaktif. Seandainya bereaksi, kita bukan menunjukkan emosi, melainkan menunjukkan argumentasi. Artinya, menjelaskan apa sudut pandang kita. Kita tidak membela Tuhan sebab Tuhan tidak memerlukan pembelaan kita. Siapa gerangan kita yang merasa diri mampu membela Tuhan?

Tanya: Buku Seri Selamat manakah yang paling sering dicetak ulang?               

Jawab: Mencetak ulang adalah wewenang penerbit berdasarkan kebutuhan. Sampai tahun 2016 yang sudah cetak ulang lebih dari tiga puluh kali adalah Selamat Natal, Selamat Pagi Tuhan, Selamat Ribut Rukun, dan Selamat Panjang Umur.

Tanya: Saya berseloroh kepada teman di gereja bahwa mungkin saya (kini usia 93 tahun) adalah pembaca Seri Selamat yang paling tua. Apakah Bapak punya daftar nama/alamat pembaca yang tua seperti saya?    

Jawab: Sungguh bijak Ibu terus giat membaca.Tidak,sayatidak punya daftar itu. Namun, saya mengenal beberapa pembaca Seri Selamat yang sudah lanjut usia. Misalnya, Pak Soemarsono (lahir tahun 1921), pejuang kemerdekaan yang memimpin penurunan bendera Belanda pada tahun 1945 di Surabaya, tetapi kemudian hari dipenjara oleh rezim Suharto selama sepuluh tahun karena dituduh komunis. la menghadiri pertemuan pembaca Seri Selamat pada usia 94 tahun. Seorang pembaca lain yang suka menyebut diri "WongTegal"(lahir tahun 1915) menulis dari Houston, " ... on these day I'm 101-n-a-halt years old and still in good physical health, pain-free, anxiety-free and depression-free..." Semoga semua pembaca sekarang awet muda dan nanti awet tua. Bambu muda ditanam bayu, tua segar di hulu; muda suka baca buku, tua tetap gemar buku.

Tanya: Kami selalu tertarik membaca bab-bab tentang masiapapun Bapak. Kapan terbit biografi Bapak? Kami usul judulnya: Loper Koran Jadi Penulis Seri Selamat. Jawab: Terima kasih. Usul Ibu akan diteruskan ke pihak penerbit.

Tanya: Aku dapat kesan Bapak menguasai bahan yang akan ditulis dan menguasai cara menulisnya. Jadi, Bapak tidak perlu nasihat siapapun.

Jawab: Anda keliru! Hampir untuk tiap bab saya minta nasihat. Misalnya, sebelum menulis tentang demensia, saya bertanya kepada seorang ibu yang selama dua puluh tahun merawat ayahnya yang sakit demensia. Sebelum menulis tentang anak angkat, saya bertanya kepada seorang karyawan yang punya anak angkat. Sering kali saya juga bertanya untuk mencari tahu pendapat yang dipahami umat. Sejak mulai bekerja di GKI Samanhudi, sebelum menulis khotbah saya mengecek dulu pemahaman orang-orang. Jika pemahaman orang itu keliru, saya langsung pasang telinga tajam-tajam. Itu bahan yang "gurih" untuk khotbah. Sebuah khotbah/ renungan berfungsi mem bangun pemahaman yang baru di atas pemahaman yang lama. Sam pai sekarang saya masih suka mengecek pendapat orang, termasuk anak-anak tetangga yang masih murid SD.

Tanya: Di beberapa majalah aku baca bahwa semakin banyak orang menunggu terbitnya buku Seri Selamat yang baru. Tentu Bapak merasa semakin lapang dan ringan menyiapkan buku berikutnya.

Jawab: Justru sebaliknya. Saya justru merasa gugup dan khawatir, sebab saya semakin merasa terbeban untuk menghasilkan tulisan yang lebih bermutu. Tanggung jawab saya justru semakin berat. Pembaca menunggu buku cewakan mereka. yang bermutu sehingga saya tidak boleh mengecewakan mereka

Tanya: Aku kecewa bahwa di Selamat Bercinta tidak ada tulisan tentang suami istri yang sering kecewa. Soalnya, aku kecewa banget pada istri. Aku rutin menulis di majalah gereja, namun istriku emoh baca karanganku. Katanya, "Aku sudah tahu pemikiranmu!" Aku kecewa banget. Apa istri Bapak mau membaca Seri Selamat?

Jawab: Ya, ia mau baca. Akan tetapi, saya juga "kecewa banget", sebab ia cuma mau pinjam dari saya. Ia tidak pernah beli. Saya sering ngomel, "Pinjam lagi, pinjam lagi! Beli sendiri dong!"

Tanya: Aku ketua majelis gereja dan ketua klasis. Juga ketua RT.

Kerjaku mengatur orang-orang. Akan tetapi, di rumah malah aku yang diatur. Aku harus taat pada istri, terutama dalam urusan makanan. Ia sering berkata, "Makan roti ini! Habiskan! Sekarang! Jangan tunda lagi!" Saya selalu harus taat. Apa Bapak juga harus taat pada istri?

Jawab: Semua suami dari sononya sudah di"program" untuk taat pada istri, apalagi urusan makan. Tertulis, "... ia memetik buah pohon itu, lalu memakannya, dan memberi juga kepada suaminya, dan suaminya pun memakannya" (Kej. 3:6, BIMK). Itulah nasib kita para suami sedunia. Kita harus taat dan makan apa yang sudah disediakan a oleh istri. Wah, Anda hebat jadi ketua ini dan itu. Kalau begitu Anda orang yang cocok untuk jadi pengganti saya sebagai ketua ISTI. Ya, ISTI, yaitu Ikatan Suami Taat Istri.